Senin, 26 Maret 2018

Jenis - Jenis / Macam - Macam BIOS


JENIS - JENIS BIOS

BIOS terbagi atas 3 jenis yang paling banyak digunakan oleh komputer. Jenis-jenis BIOS adalah sebagai berikut :  


 AMI BIOS.


Pengertian AMI BIOS - AMI BIOS adalah BIOS yang berasal dan dikembangkan oleh Megatrend Amerika yang populer pada tahun 2002 sebagai fimrware komputer. Perusahaan AMI BIOS banyak diproduksi perusahaan yang memiliki motherboard dan perusahaan lain menjual motherboard.

























Kode Beeb Peringatan/ Masalah AMI BIOS
  • 1x : RAM mengalami masalah
  • 2x : Sirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)
  • 3x : Kegagalan memori pada 64 pertama
  • 4x : Timer pada sistem gagal bekerja
  • 5x : CPU Error atau motherboard tidak dapat menjalankan prosessor
  • 6x : Controller pada keyboardtidak dapat berjalan dengan baik
  • 7x : Vido Mode Error
  • 8x : Tes Mmori VGA gagal
  • 9x : Checksum error ROM BIOS bermasalah
  • 10x : CMOS Shutdown resd/write mengalami masalah
  • 11x : Chache memori error
  • 1 beeb panjang dan 3 beeb pendek : Extended memori rusak
  • 1 beeb panjang dan 8 beeb pendek : Tes tampilan gambar gagal


AWARD BIOS.


AWARD BIOD adalah BIOS yang memiliki built- in program yang dapat dimodifikasi dasar sistem konfigurasi oleh pemakainya. Informasi disimpan di CMOS RAM yang dapat menyimpan informasi setup, bahan ketika power dimatikan. 

Cara menjalankannya : dengan menekan tombol DELETE ketika anda menghidupnya atau reboot sistem untuk masuk ke awal program setup BIOS.



Kode Beeb Peringatan/ Masalah AWARD BIOS
  • 1 beep panjang dan 2 beep pendek : Video error
  • 1x beep panjang  : kesalahan RAM
  • 1x panjang dan 2x beep pendek : VGA Rusak
  • 1x panjang dan 3x beep pendek  : Keyboard rusak
  • Beep tak terputus : RAM atau Grafik tidak terpasang







PHOENIX BIOS


PHOENIX BIOS adalah BIOS yang mengembangkan dan mendukung perangkat sistem lunak sistem inti yang paling banyak digunakan di Indoneia baik itu komputer pribadi dan perangkat komputer lainnya. Produk PHOENIX  biasa disebut dengan BIOS atau firmware yang memiliki keunggulan dalam dukungan dan mengaktifkan kompatibilitas, konektivitas, kemanan, pengelolaan berbagai komponen, dan teknologi yang digunakan dalam perangkat tersebut. 



Kode Beeb Peringatan/ Masalah PHOENIX BIOS
  • 1x - 1x - 4x = BIOS rusak
  • 1x - 2x - 1x = Motherboard rusak
  • 1x - 3x - 1x = RAM mengalami kerusakan
  • 3x - 1x - 1x = Motherboard rusak
  • 3x - 3x - 4x = VGA mengalami kerusakan



Minggu, 25 Maret 2018

Cara Kerja BIOS dan Konfigurasi BIOS

CARA KERJA BIOS
Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya.
BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi dan menampilkan informasi dari Graphics Card. Kemudian akan mengecek device ROM lain seperti hardisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM yaitu memory count up test. Setelah  semua test komponen berhasil dilakukan, BIOS kemudian akan mencari lokasi booting device dan Sistem Operasi.
Cara kerja BIOS atau urutan-urutan yang dikerjakan BIOS pada saat melakukan POST (Power On Self Test) adalah sebagai berikut :
sebelumnya, apa itu POST (Power On Self Test) ?
POST yaitu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Harddisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.
secara lebih detail proses booting komputer ini terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:

  1. BIOS menjalankan proses "Power On Self Test" (POST), selama POST, yaitu melakukan pengetesan terhadap komponen-komponen (hardware komputer) seperti display adapter, memori,harddisk dan keyboard.
  2. Komponen yang pertama kali dicek adalah display adapter (yang mempunyai built in test routine sendiri). Pada tahap ini  kita bisa melihat layar monitor hanya menampilkan informasi Display Adapter
  3. Setelah selesai menjalankan built in routine display adapter, BIOS kembali menjalankan POST routine dan kita bisa melihat tampilan utama POST di layar monitor.
  4. POST melakukan pengetesan terhadap Processor dan menampilkan versi Processor ke layar monitor.
  5. Setelah pengecekan Processor selesai, kita bisa masuk ke menu BIOS biasanya dengan menekan tombol DEL atau F2 untuk melakukan beberapa settingan yang diperlukan.
  6. Misalkan kita tidak masuk ke menu BIOS, maka proses booting akan berlanjut dengan BIOS melakukan pengecekan terhadap memory yang terinstall.
  7. BIOS kemudian melakukan pengecekan terhadap koneksi hardware seperti hard disk, CD Drive dan Floppy Drive.
  8. Jika koneksi tidak sesuai dengan settingan yang terdapat pada BIOS, maka proses booting akan berhenti dan kita harus kembali masuk ke menu BIOS untuk membetulkannya.
  9. Ketika semua proses diatas sudah terlewati dengan baik, maka BIOS akan menampilkan ringkasan hardware yang terdeteksi ke layar.
  10. BIOS kemudian memanggil "BIOS Operating System Bootstrap Interrupt " yang akan menemukan "bootable disk" dengan mencoba me-load setiap disk yang dikonfigurasi sebagai "bootable disk" pada settingan BIOS.
  11. Setelah BIOS menemukan "bootable disk", kemudian me-load program yang terdapat pada "Master Boot Record (MBR)" dari disk ke dalam memori komputer. Misalkan MBR tersebut terdapat pada partisi yang terinstall Sistem Operasi Windows XP, maka proses kemudian akan berpindah dari proses "Start up Computer" ke proses "Start up Windows".

KONFIGURASI BIOS

Cara setting atau konfigurasi BIOS ini berbeda-beda tergantung dari vendor pembuatnya, disini saya akan menampilkan menu-menu pada BIOS yang umum kita temui yaitu Phoenix Award BIOS. 
Menu utama pada BIOS ini adalah :

  1. Standard CMOS Features, Menu dasar konfigurasi waktu, tanggal, floppy drive, dll.
  2. Advanced BIOS Features, Menu yang mengatur setting system misalnya, menentukan booting pertama, menentukan system keamanan, mempercepat proses booting, dll.
  3. Advanced Chipset Features, Menu yang mengatur system konfigurasi memory, VGA, dll.
  4. Integrated Peripherals, Menu yang mengatur setting hardware yang sudah terpasang pada motherboard/On Board.
  5. Power Management Setup, Menu yang mengatur system power untuk monitor, harddisk, dll.
  6. PnP/PCI Configuration, Menu yang mengatur peralatan dengan jalur PCI (Peripheral Component Interconnect) dan perangkat yang dikenalkan secara default oleh komputer.
  7. PC Health Status, Menu untuk mengetahui  kondisi temperatur dan tegangan dari Power Supply, suhu prosesor, putaran kipas, dll.
  8. Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), Menu untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
  9. Load Optimized Defaults, Menu untuk mengatur setting optimal standar dan tidak terlalu ketat.
  10. Set Supervisor Password, Menu untuk memberi password dengan akses full tanpa batas.
  11. Set User Password, Menu untuk memberi password dengan akses terbatas.
  12. Save & Exit Setup, Menu untuk keluar sekaligus menyimpan konfigurasi setting.
  13. Exit Without Saving, Menu untuk keluar tanpa menyimpan konfigurasi setting.




sumber:http://www.catatanteknisi.com/2012/06/mengenal-prinsip-cara-kerja-bios.html